Sistem endokrin
Sistem endokrin adalah sistem kontrol
kelenjar tanpa saluran (
ductless) yang menghasilkan
hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran
darah untuk mempengaruhi
organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan
kelenjar eksokrin seperti
kelenjar ludah,
kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam
saluran gastroinstestin.
Cabang
kedokteran yang mempelajari kelainan pada kelenjar endokrin disebut
endokrinologi, suatu cabang ilmu kedokteran yang cakupannya lebih luas dibandingkan dengan
penyakit dalam.
Jaringan sekretoris
Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran kelenjar, dan saluran getah. Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme. Saluran kelanjar adalah sel berdinding tipis dengan
protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusi, berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain.
Hormon
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hormon (dari
bahasa Yunani,
όρμή:
horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antar
sel atau antarkelompok sel. Semua
organisme multiselular, termasuk
tumbuhan (lihat artikel
hormon tumbuhan), memproduksi hormon.
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi
ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular,
[1] termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan
pertumbuhan serta
apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan
sistem kekebalan, pengaturan
metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya
pubertas dan
menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur
siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.
Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh
kelenjar endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem
organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon dilepaskan langsung ke
aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut ektohormon (
ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau
difusi ke sel target.
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh
hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui
kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih aktif membelah diri (
pucuk batang/cabang atau ujung
akar) atau dalam tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses
pemasakan). Transfer hormon dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (
xilem dan
floem) atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu yang menghasilkan hormon.
Faktor Regulasi
Faktor regulasi adalah senyawa kimia yang mengontrol produksi sejumlah hormon yang memiliki fungsi penting bagi tubuh. Senyawa tersebut dikirim ke lobus anterior kelenjar pituitari oleh hipotalamus. Terdapat 2 faktor regulasi, yaitu faktor pelepas (
releasing factor) yang menyebabkan kelenjar pituitari mensekresikan hormon tertentu dan faktor penghambat (
inhibiting factor) yang dapat menghentikan sekresi hormon tersebut. Sebagai contoh adalah FSHRF (faktor pelepas FSH) dan LHRF (faktor pelepas LH) yang menyebabkan dilepaskannya hormon FSH dan LH.
Hormon Antagonistik
Hormon antagonistik merupakan hormon yang menyebabkan efek yang berlawanan, contohnya
glukagon dan
insulin. Saat kadar gula darah sangat turun,
pankreas akan memproduksi glukagon untuk meningkatkannya lagi. Kadar glukosa yang tinggi menyebabkan pankreas memproduksi insulin untuk menurunkan kadar
glukosa tersebut.
Fungsi Hormon
Hormon membantu dan memastikan tumbesaran manusia yang lebih sempurna dengan mengawal dan memastikan fundsi dan koordinasi setiap organ.
1. Human Growth Hormone (HGH) / Hormon Tumbesaran Manusia (HTM)
HTM dirembes oleh kelenjar pituitari sejak kita di lahirkan. Rembesan maksima HTM berlaku pada peringkat baligh dan berkurangan sebanyak 14% bagi setiap 10 tahun selepas itu. Penemuan sains telah menunjukkan badan kita memerlukan hormon ini dalam seumur hidup kita. Berikut merupakan penjelasan bagi peranan HTM dalam badan kita:
- Tumbesaran manusia khususnya pada peringkt kanak2.
- Tumbesaran tulang sehingga umur 25 tahun
- Mengekalkan kesihatan badan dan penghasilan tisu.
- Melakukan proses rejunavasi, menebalkan tisu kulit, tulang yang kuat dan otot yang sempurna
- Meningkatkan keupayaan seksual dan daya ketahanan semula jadi.
2. Melatonin
Melatonin dirembes oleh kalenjar pineal dan mempunyai fungsi seperti pil tidur. Orang tua yang tidak dapat tidur dengan nyenyak biasanya disebabkan oleh kekurangan rembesan bahan melatonin. Ahli sains jarang memberi perhatian kepada kepentingan rembesan ini pada zaman lepas. Walaupun begitu, melatonin adalah penting untuk :
- Memperbaiki kualiti tidur pada waktu malam
- Melegakan tekanan yang di sebabkan oleh perbezaan masa, contohnya keletihan dan kebolehan mengenali arahtuju (direction)
- Mengoksidasikan radikal bebas yang boleh merosakkan sel-sel badan dan kesan-kesan sampingan metabolism.