Rabu, 19 Januari 2011

SISTEM SARAF PERIFER DAN OTONOM

NERVUS KRANIALIS

Saraf-saraf kranial dalam bahasa latin adalah Nervi Craniales yang berarti kedua belas pasangan saraf yang berhubungan dengan otak mencakup nervi olfaktorii (I), optikus (II), okulomotorius (III), troklearis (IV), trigeminus (V), abdusens (VI), fasialis (VII), vestibulokoklearis (VIII), glosofaringeus (IX), vagus (X), asesorius (XI), hipoglosus (XII).
Gangguan saraf kranialis adalah gangguan yang terjadi pada serabut saraf yang berawal dari otak atau batang otak, dan mengakibatkan timbulnya keluhan ataupun gejala pada berbagai organ atau bagian tubuh yang dipersarafinya.

Plexus brachialis

 Plexus brachialis adalah anyaman (Latin: plexus) serat saraf yang berjalan dari tulang belakang C5-T1, kmeudian melewati bagian leher dan ketiak, dan akhirnya ke seluruh lengan (atas dan bawah). Serabut saraf yang ada akan didistribusikan ke berberapa bagian lengan.


Plexus lumbalis

Terdiri dari Pleksus Lumbalis dan Pleksus
Sakralis.
• Pleksus Lumbalis tersusun dari cabang
anterior saraf spinal L1,2,3 dan sebagian L4
yang memberikan percabangan
– N. kutaneus femoralis lateralis, n.femoralis, n.
genitofemoralis dan n. obturatorius.
– Nervus iliohipogastrikum, n. ilioinguinalis tidak
berasal dari pleksus lumbalis, melainkan
merupakan cabang langsung dari saraf spinal L1


1.TUJUAN INTRUKSIONAL
Tujuan instruksional merupakan “deployment” atau penjabaran dari tujuan pendidikan. Dalam sistem pendidikan, secara nasional tujuan pendidikan tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Dari tujuan pendidikan nasional ini kemudian dijabarkan ke dalam tujuan pendidikan institusional, tujuan pendidikan kurikuler dan tujuan instruksional dengan memperhatikan aspek pengelolaan pendidikan.

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN ( G B P P )
(versi Selasa 1 Pebruari 2005)
JUDUL MATAKULIAH : BIOLOGI
KODE MATAKULIAH/SKS : BIO 101/3(2-3)
DESKRIPSI MATAKULIAH : Mata kuliah Biologi mengajarkan mahasiswa prinsip dasar biologi dari tingkat selular hingga
organisme dan hubungannya dengan lingkungan

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Mahasiswa memahami prinsip dasar proses-proses biologis dari tingkat seluler hingga ekosistem
sehingga mampu menjelaskan fenomena-fenomena biologis, baik yang terjadi di dalam makhluk hidup
maupun yang terjadi pada lingkungannya.

Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadai dan sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi keringat.
 

0 komentar:

Posting Komentar